Rabu, 15 Januari 2014

Masakan Ibu...

21 Agustus 2013
Hari ini hari ketiga di Asrama setelah liburan lebaran. Entah mengapa, setiap melihat menu makanan di asrama selalu terngiang kata-kata ibu. Setiap adek-adek saya pulang ke rumah untuk liburan, ibu selalu menyediakan makanan yang enak-enak. Ayah juga sering mengajak kami untuk makan di luar. Dulu saya berpikir bahwa itu karena ingin membuat senang adek-adek karena di pondok jarang makan enak,hoho. Sebenarnya kami yang dirumah pun jarang makan diluar, makanan di rumah juga sederhana tapi tetaplah enak :)
Apalagi tahun ini dirumah tinggal si kecil. Saya pembinaan di Bogor, adek saya yang pertama dan kedua di pondok. Alhasil rumah jadi tambah krik krik krik. Saya sudah menduga jika nanti saya pulang, pasti keluarga saya akan berfoya-foya. Dan benar saja, masakan ibu sangat wah setiap harinya, belum lagi ditambah ”jajan” di luar (makanan berat juga sih sebenarnya,hehe). Padahal formasi tahun ini tidak lengkap, adek saya yang kedua harus bermukim dipondok karena sudah kelas 5 (setara dengan kelas 2 SMA). Saya sempat komplain ke ibu “Bu, sudahlah, makanannya yang wajar aja, yang biasa ibu dan ayah makan, ini menghabiskan uang.” Seketika itu ibu langsung menjawab, “Gapapalah, yang penting kita bisa makan enak bareng-bareng. Kalaupun nanti uang ibu masih ada dan makan enak tetap aja rasanya ga enak karena ga bisa ngerasain makanan itu bareng-bareng kalian.” Nyeesss...terdiam..dan tentu saja membuat mata berkaca-kaca.
Ah, ibu...sekarang aku paham mengapa engkau selalu berbuat seperti itu. Ya, terkadang kita salah mengartikan keinginan ibu yang sederhana. Melihat kami tertawa bersama, melihat kami menghabiskan masakannya, melihat kami berebut mengambil hidangannya. Ia hanya ingin melihat hal-hal yang sangat ia rindukan, ia tidak pernah memikirkan apa yang akan mereka makan setelah kami pergi satu per satu. Hanya sederhana, tapi kita tak pernah memahaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar