Rabu, 15 Januari 2014

Hutang itu....

Hutang itu harus dibayar. Tetapi sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa itu hutang. Saya rasa, hanya yang mendapatkan kasihNya yang "merasa" memang itu adalah hutang. Begitu sayangnya Allah kepadaku sehingga Ia memberi semangat untuk tak mudah putus asa, meskipun terkadang beberapa orang melihat sebelah mata, melihat dengan tatapan yang menjijikkan, mencemooh, dsb.

Hutang itu adalah perubahan. Sekuat apapun kita membayar hutang dan ketika ia berhasil membayarnya, ia akan sulit dipercaya oleh orang lain jika ingin meminjam uang lagi. Iya bukan? Mungkin hampir mirip seperti penjahat, yang ketika ia sudah insaf dan terjun ke masyarakat. Masyarakat akan sulit menerimanya, dan mungkin akan ada plang di kening penjahat itu "Mantan Penjahat". Manusiawi. Beruntunglah, Allah bukan manusia. Yang perlu dilakukan adalah selalu berteguh hati untuk berubah, sampai mereka menyadari bahwa penjahat itu benar-benar berubah. Masih syukur jika penjahat itu tetap istiqomah berubah, kalau dia tiba-tiba putus asa karena penilaian kita terus terjerumus kembali. Bisa-bisa kita yang dapat dosa. Kita sering terlupa bahwa setiap orang mempunyai catatannya tersendiri. Seringkali kali kita juga terlupa bahwa ego kita terlalu besar sehingga kita lupa umtuk menguatkannya.

Banyak orang yang telah menginspirasi kita untuk membayar hutang. Bahkan mungkin mereka membayarnya dengan sesuatu yang lebih besar dari hutangnya. Tengok saja, sekaliber Umar bin Khattab, atau yang made in Indonesia ada Ustadz Jefri. Banyak. Masih banyak yang lain. Yang mereka lakukan hanya terus, terus, terus berubah. Sampai Allah tersenyum kepadanya.

Allah, istiqomahkan hambamu yang dhoif ini..

#Seperti Umar bin Khattab, tertawa ketika mengingat kebodohannya dan menangis ketika mengingat kejahiliyaannya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar